Minan Nur Rohman, 29 tahun, adalah seorang tukang kayu asal Rembang. Usianya masih muda, penuh semangat, dan seperti kebanyakan orang seusianya, ia bekerja keras agar bisa membantu keluarganya. Hidupnya sederhana, cukup dengan bekerja dan tetap sehat. Namun semua berubah ketika penyakit datang tiba-tiba.
Awalnya, Minan hanya merasa kebas dan kesemutan di bagian kaki. Ia mengira itu hanya pegal biasa karena aktivitasnya sebagai tukang kayu yang banyak menguras tenaga. Tapi gejala itu semakin lama semakin parah. Hingga suatu hari, ia kehilangan kendali: Minan tidak lagi bisa buang air besar dan buang air kecil secara normal.
Khawatir dengan kondisinya, keluarga segera membawanya ke RS Bhina Bhakti Husada. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyarankan agar Minan dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, yaitu RSO Solo. Di sanalah Minan menjalani pemeriksaan lebih mendalam dan akhirnya diketahui bahwa ia mengalami saraf kejepit yang cukup serius.
Kondisi Minan...
Perjalanan panjang pengobatan dimulai. Minan harus menjalani operasi di RSO Solo. Operasi besar itu menjadi satu-satunya harapan agar ia bisa kembali pulih dan beraktivitas. Namun setelah operasi, kondisinya tidak serta-merta membaik. Hingga kini, Minan masih belum bisa bergerak bebas. Aktivitas sederhana pun terasa berat.
Bukan hanya sakit yang ia tanggung, beban ekonomi juga menekan keluarganya. Untuk kontrol rutin ke RSO Prof Soeharso Solo, biaya transportasi yang harus dikeluarkan mencapai sekitar 1 juta rupiah sekali jalan. Angka itu tentu sangat besar, apalagi ayah Minan hanyalah seorang buruh bongkar ikan di TPI.
Meski memiliki BPJS untuk menutup biaya medis, pengeluaran transportasi dan akomodasi tetap harus ditanggung sendiri. Situasi ini membuat Minan dan keluarganya berada dalam posisi serba sulit. Sakit yang tak kunjung pulih, ditambah biaya perjalanan yang mahal, seakan menjadi ujian berlapis yang harus mereka jalani.
Namun di balik semua itu, ada harapan yang masih ia genggam erat. Minan ingin bisa sembuh. Ia ingin bisa kembali bekerja, kembali membantu orang tuanya, dan menjalani hidup seperti sedia kala.
Sedekaholic, inilah saatnya kita hadir untuk Minan. Sekecil apa pun sedekahmu, akan sangat berarti bagi Minan. Karena sedekahmu bisa menjelma menjadi perjalanan menuju kesembuhan, menjadi kekuatan agar ia tidak merasa berjuang sendirian. Yuk bantu Minan dan dhuafa sakit lainnya agar bisa terus berangkat berobat dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Minan, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit
Belum ada Fundraiser