Di sebuah desa kecil bernama Pager, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, hidup seorang anak lelaki bernama Irfan Pria Nugroho. Usianya baru 10 tahun, namun perjuangannya menghadapi sakit jauh melampaui usianya. Sejak berumur 4 tahun, Irfan mengalami gejala yang membuat orang tuanya bingung dan cemas—ia tidak bisa mengenali orang di sekitarnya, tak mampu makan sendiri, apalagi berjalan. Ketika anak-anak lain seusianya berlarian bebas, Irfan hanya bisa merangkak dan merambat perlahan, berjuang menjalani hari demi hari.
Kondisi Irfan kemudian dibawa ke RSJ Magelang, tempat ia didiagnosis mengidap epilepsi. Penyakit ini bukan sekadar kejang-kejang yang muncul tiba-tiba. Epilepsi yang dialami Irfan telah menghambat tumbuh kembangnya secara signifikan. Ia belum bisa beraktivitas mandiri sebagaimana anak-anak lain. Melihat kondisinya yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, dokter merujuknya ke RSUP dr. Sardjito di Yogyakarta.
Namun, perjuangan keluarga Irfan tidak hanya berhenti di urusan medis. Ayahnya Pak Kamsi, dan ibunya, Bu Ngatinah, adalah petani pekebun dengan penghasilan yang sangat terbatas. Mereka rela bekerja keras setiap hari di ladang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi biaya transportasi dan akomodasi ke rumah sakit rujukan menjadi tantangan yang berat. Saat ini, Bu Ngatinah berjuang sendiri sebab belum lama lama ini Pak Kamsi wafat meninggalkan Irfan dan Ibundanya.
Meski dalam keterbatasan, semangat orang tua Irfan tak pernah padam. Setiap hari Bu Ngatinah berdoa dan berharap agar anak semata wayangnya bisa sembuh. Harapan itu juga tumbuh kuat dalam diri Irfan. Meskipun belum bisa bicara lancar atau berjalan tegap, sorot matanya menyiratkan semangat untuk pulih, untuk bisa bermain seperti anak-anak lain, dan untuk bisa memeluk ibunya tanpa rasa sakit.
Potret Irfan sedang singgah di rumah singgah SR Jogja
Hari ini, kami mengajakmu untuk turut serta dalam perjuangan kecil Irfan. Dengan menjadi bagian dari upaya pengobatannya, kamu telah memberi harapan baru, tidak hanya untuk Irfan, tetapi juga untuk orang tuanya yang selama ini berjuang dalam diam.
Mari kita bantu Irfan untuk bisa memiliki masa depan yang lebih baik. Mari kita hadirkan senyuman di wajah kecilnya. Karena di balik tubuh kecil itu, tersimpan semangat juang yang besar. Dan dengan uluran tanganmu, kita bisa menjadi bagian dari keajaiban yang sangat dinantikan oleh satu keluarga kecil di sudut Magelang.
Salurkan bantuanmu melalui Sedekah Rombongan, agar Irfan dan ibundanya tidak merasa sendiri dalam perjuangannya dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Irfan, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit
Belum ada Fundraiser