Senin (26/08), Mas Arif kontrol pertama kali di RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Didampingi kedua orang tua dan kakak perawat SR, Mas Arif melanjutkan pengobatan di Malang.
Semoga lekas sehat ya, Mas Arif!
Pemuda asal Kediri, Jawa Timur ini bernama Zainul Arif yang berusia 24 tahun. Ia mengidap TBC tulang, saat ini Arif hanya berbaring di tempat tidur. Arif sudah melakukan operasi tulang belakang. Namun ia masih merasakan sakit di pinggul dan persendian. Sejak sakitnya ini, nafsu makan Arif berkurang drastis, ia sering merasa mual dan muntah dan berpengaruh terhadap berat badannya.
Kondisi Arif yang hanya berbaring.
Sakit yang dirasakan Arif berawal ketika ia sering melewati jalan yang berlubang saat pulang kerja. Arif pulang kerja sekitar pukul 01.00-03.00 dini hari dengan penerangan jalan yang minim dan lampu sepeda motornya redup sehingga ia tidak melihat jalan berlubang. Badan Arif terasa sakit, punggungnya seperti kecetit. Akhirnya, dibawalah ia ke ahli saraf dan direkomendasikan untuk periksa ke rumah sakit karena dikhawatirkan ada tulang yang bergeser.
Arif dirujuk ke berbagai rumah sakit dan telah periksa di berbagai poli seperti syaraf, ortopedi, bedah hingga paru-paru namun kondisinya semakin menurun. Ia selalu kesakitan hingga sulit untuk bernafas. Awal Januari lalu, Arif dirawat di RS Gambiran selama 8 hari. Ia menjalani serangkaian pemeriksaan seperti CT Scan, MRI, dan pengambilan jaringan tulang belakang. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa Arif terkena TBC Tulang. Pada pertengahan bulan Januari, tubuh Arief kembali melemah dan harus dirawat di rumah sakit selama 7 hari. Arif lalu dirujuk ke Rumah Sakit HVA Toeloengredjo Pare dan dijadwalkan untuk operasi pada tanggal 15 Februari.
Setelah operasi kondisi kesehatan Arif masih belum stabil. Ia sempat belajar berjalan namun setelah itu kerap kesakitan. Saat ini Arif hanya bisa berbaring di tempat ridur. Setiap hari Arif hanya bisa menangis menahan sakit, badannya seperti “dipukuli” puluhan orang. Arif masih rutin minum obat saraf, TBC, dan berbagai suplemen.
Arif harus tetap kontrol 2 kali seminggu ke beberapa poli di Rumah Sakit Gambiran dan Rumah Sakit HVA Toeloengredjo Pare. Arif dan keluarganya sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk berobat, bahkan kedua orang tuanya telah menjual rumah mereka untuk tambahan biaya. Pak Endro, ayah Arif bekerja sebagai penjual jamu keliling harus menghidupi istri yang sedang sakit jantung dan 4 anaknya. Kini adik Arif yang baru lulus SMP tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena tidak memiliki biaya, dan memilih bekerja untuk membantu keluarganya.
Arif kontrol diantar MTSR.
Sedekaholic, Mari bersama-sama membantu Arif dan pasien dhuafa lainnya agar dapat terus berobat dan mempunyai harapan sembuh dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Arif dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser