“Setiap bulan saya dari Pekalongan harus ke Semarang untuk kontrol anak saya, Aris. Anak saya kembar, salah satunya kena jantung bocor. Kondisi paru-parunya kekurangan cairan jadi kata dokter proses pengobatannya butuh waktu lama, sedangkan saya kalau ke Semarang sangat jauh, kami sangat butuh bantuan..” - Ibunda Aris
Ibu Susanti menahan tangis ketika menceritakan perjalanan sakit yang dialami sang anak. Ibu Susanti yang berasal dari Kabupaten Pekalongan memiliki anak kembar, bernama Aris Maulana dan Rizky Maulana yang berusia 5 tahun.
Meskipun kembar namun kedua anak ini memiliki perbedaan fisik yang cukup kentara. Aris, sang kakak memiliki postur tubuh yang jauh lebih kecil dibandingkan sang adik, Rizky. Penyebabnya tak lain adalah karena Aris sering sakit-sakitan sejak masih bayi.
Aris (Kiri) Bersama dengan Kembarannya, Rizky (Kanan). Nampak tubuh Aris lebih kecil..
Puncaknya pada momen Idul Fitri tahun 2022 lalu, dokter menyatakan bahwa Aris mengalami kebocoran jantung. Detak jantung Aris sangat cepat seperti orang yang sedang berlari marathon. Apalagi bila sedang demam, nafas Aris semakin tak beraturan. Paru-paru anak ini juga kekurangan cairan.
Ia pernah menjalani sekali operasi kateterisasi jantung. Namun kondisinya tak juga membaik hingga diharuskan menjalani operasi kembali bulan Februari tahun 2023 ini. Dalam prosedur operasi kateterisasi jantung, akan dimasukkan selang kecil elastis (kateter) ke dalam pembuluh darah besar guna memperbaiki kelainan pada jantungnya.
Kondisi kesehatan Aris yang tidak baik memaksa Ibu Susanti dan suaminya, Pak Supriyono bolak-balik dari Pekalongan ke Semarang untuk kontrol ke rumah sakit. Akibatnya biaya yang harus dikeluarkan membengkak dan mereka mulai kesusahan menyiapkan dana.
Bagaimana tidak, Pak Supriyono hanya seorang kuli bangunan yang menanti panggilan kerja dari sang mandor di luar kota. Bila tak ada panggilan, beliau tak dapat pemasukan. Sang istri terpaksa membantu menopang perekonomian keluarga dengan berjualan serabutan. Apapun ia jual hingga pernah berjualan singkong. Tetap saja penghasilan mereka tak cukup untuk biaya transportasi dan akomodasi ke Semarang.
Mereka tak patah semangat mencari bantuan agar Aris bisa menjalani operasi jantung berikutnya. Hingga akhirnya Sedekah Rombongan bisa ikut membantu pengobatan Aris dengan menyediakan antar-jemput berobat gratis. Selama menunggu jadwal berobat, mereka juga bisa menginap di Rumah Singgah Sedekah Rombongan.
Sedekaholic, mari dukung pengobatan Aris dengan ikut berpartisipasi melalui program Sedekah Sembako untuk Rumah Singgah. Salurkan bantuan kalian dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Aris dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser