Dimas Aditya (4,5 tahun) adalah penyintas Edward Syndrome atau lebih dikenal dengan Trisomi 18. Bocah laki-laki ini mengalami kelainan pada kromosom ke-18. Kasus ini hanya terjadi pada 1 dari 5000 kelahiran di dunia. Kondisi ini menyebabkan perkembangan organ tubuhnya menjadi tidak normal dan banyak mengalami kelainan.
Dimas Saat Sedang Meringis Kesakitan
Sejak September 2018, ia menjalani rangkaian pengobatan dalam pendampingan Sedekah Rombongan. Tak terasa sudah kurang lebih 3,5 tahun perjalanan Dimas bersama #SR, sebulan sekali SR menemai Dimas menjalani kontrol ke bagian neurologi di RS Kariadi Semarang. Setiap 6 bulan sekali ia ke dokter endokrin. Sungguh luar biasa kuasa Allah, mengingat dokter sempat menyatakan ia tidak dapat bertahan hidup lama.
Sampai saat ini ia masih bergantung pada selang NGT (nasogastric tube), sebab dia hanya bisa mengkonsumsi susu nutrisi saja. Selang NGT harus diganti setiap 2 minggu sekali. Pemasangan selang juga harus diperhatikan karena apabila salah pasang, Dimas bisa kejang-kejang.
Dimas sempat dinyatakan gizi buruk karena berat badannya menurun, namun berkat asupan susu formula kini berat badan Dimas sudah stabil. Alhamdulillah, jantung bocor yang sempat dialaminya juga sudah menutup dengan sempurna. Namun Dimas masih mengalami keluhan sesak nafas, karena kerja pacu jantungnya terlalu cepat.
Kondisi Dimas Saat Ini. Selalu Terpasang Selang NGT
Dokter menyatakan Dimas juga menderita epilepsi dan kelainan di alat kelamin. Ia juga dinyatakan hipersekresi akibat alergi dingin, debu, dan asap. Untuk itu ia memerlukan alat netbul untuk penguapan. Ketika ia kejang, otomatis aliran udara ke otak berhenti sejenak, lalu untuk mengembalikan aliran udara ke otak harus dibantu dengan uap dari alat netbul.
Seharusnya ada tindakan fisioterapi yang dilakukan 2 kali seminggu, namun sejak masa pandemi jadwal fisioterapi terpaksa ditunda oleh dokter karena takut terjadi penularan virus Covid. Akibatnya fisik Dimas masih belum bisa banyak bergerak. Penglihatannya juga belum mengalami perkembangan karena sejak pandemi sudah tidak menjalani kontrol bagian mata.
Sedekaholic, perjuangan Dimas masih panjang dan butuh biaya yang tak sedikit. Yuk, kita dukung dan bantu ikhtiarnya meraih kesembuhan dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Dimas dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser