Syakira Putri Ayunda, gadis kecil berusia 11 tahun asal Cirebon, Jawa Barat, adalah anak yang luar biasa. Di usianya yang masih belia, ia telah menorehkan banyak prestasi, Ayunda menjuarai lomba menyanyi antar sekolah dan desa, hingga menerima piagam penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan karena telah hafal Juz 30 Al-Qur’an.
Ayunda adalah anak yang berprestasi
Namun, di balik senyum dan suaranya yang merdu, Ayunda menyimpan luka yang dalam. Ia mengidap Osteogenesis yakni kelainan genetik langka yang membuat tulangnya rapuh dan mudah patah, Ayunda bukan hanya pejuang prestasi, tapi juga pejuang rasa sakit yang tak terlihat oleh mata.
Ayunda sering terjatuh sejak berusia 1,5th namun orang tua mengira hanyalah hal biasa yang wajar terjadi pada anak-anak. Hingga di usia 11 tahun, Ayunda masih sering jatuh, walaupun tidak parah namun membuat kaki kirinya patah dan bengkok, sehingga ukuran kaki kiri lebih kecil dari kanan sehingga Ayunda berjalan pincang. Di kemudian hari Ayunda kembali jatuh, hingga menyebabkan kedua lengannya menjadi bengkok.
Awalnya keluarga mengira hanya keseleo sehingga Ayunda dibawa berobat alternatif, namun tidak ada perubahan di kondisinya. Di bulan Januari 2025, keluarga memutuskan untuk membawa Ayunda berobat ke RSUD Gunung Jati Cirebon. Dokter menyatakan bahwa pasien menderita kelainan di tulangnya yang rapuh, ini merupakan penyakit yang cukup langka, dan harus segera ditangani di RS Ortopedi Prof Dr. Soeharso Surakarta (RSO).
Kondisi Ayunda dengan tulang yang mudah patah
Cukup berat bagi keluarga untuk mengantarkan Ayunda berobat ke Solo, Selain biaya transportasi dari Cirebon - Solo yang tidak sedikit, tentu membutuhkan biaya hidup dan tempat tinggal selama berobat di Solo. Ayah Ayunda hanyalah buruh serabutan dengan penghasilan tak menentu. Karena terkendala biaya, Ayunda tak dapat melanjutkan pengobatannya, hampir 2 bulan setelah diberikan rujukan ia belum bisa berangkat ke Solo untuk berobat.
Alhamdulillah Ayunda dipertemukan dengan Sedekah Rombongan, kini Ia dapat berobat ke Solo dengan diantar jemput menggunakan MTSR, ia juga dapat tinggal di RSSR Solo selama menjalani pengobatan tanpa dipungut biaya. Dokter menyarankan agar Ayunda rutin kontrol di RSO setiap bulan. Kini Ayunda sedang menjalani pengobatan untuk penguatan tulangnya, setelah itu akan ada tindakan yang harus dijalani oleh Ayunda.
Sedekaholic, perjalanan pengobatan yang harus dilalui Ayunda masih panjang. Bersama SR, mari dukung ikhtiar pengobatan Ayunda dan dhuafa sakit lainnya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Ayunda, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit.
Belum ada Fundraiser