Sri Wahyuni atau biasa dipanggil Ayu, perempuan kelahiran 1994 yang kini tinggal di Desa Parit Panjang, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di usianya yang ke-30 ini, Ayu sedang berjuang melawan penyakit gagal ginjal.
Sakitnya bermula ketika Ayu mengalami demam selama beberapa hari, tubuhnya lemas dan muncul bercak merah di pipi. Karena kondisinya semakin lemah, sang suami membawanya ke RSUD Lubuk Basung. Ia menjalani berbagai pemeriksaan dan diketahui bahwa Ayu mengidap lupus. Lupus adalah salah satu penyakit kronis karena sistem imun tubuh bekerja tidak sesuai. Sistem imun pada orang dengan diagnosis lupus justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Setelahnya, Ayu rutin mengonsumsi obat dari dokter dan kontrol setiap bulan, namun kondisinya tak kunjung membaik. Sempat menjalani rawat inap di RSUD Lubuk Basung sebanyak 4 kali, tubuh Ayu semakin lemas, ia juga mengalami pendarahan, hingga dokter merujuk Ayu ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Setelah menjalani pemeriksaan di Kota Padang, hasil cek laboratorium menunjukan bahwa Ayu mengidap gagal ginjal dan harus menjalani hemodialisa (HD) atau cuci darah sebanyak dua kali dalam satu pekan. Selain itu, Ayu juga harus rutin cek lab dan kontrol setiap satu bulan sekali.
Ayu cuci darah rutin
Hal tersebut cukup berat untuk Ayu dan sang suami. Berangkat berobat ke Padang membutuhkan biaya yang tidak sedikit mengingat jarak dari rumah ke RSUP Dr. M. Djamil tidaklah dekat. Ayu dan sang suami menempuh kurang lebih 6 jam perjalanan untuk pulang pergi ke RS, ia harus berangkat subuh dan sampai di rumah menjelang maghrib.
Keterbatasan biaya untuk transportasi membuat Ayu dan sang suami memutuskan tidak melanjutkan pengobatan. Penghasilan sang suami sebagai OB harian dengan upah Rp50.000 tiap panggilan kerja hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat kondisi Ayu semakin drop, ia tidak dapat tidur dengan nyenyak karena perutnya membengkak dan terasa sakit.
Alhamdulillah, Ayu dipertemukan dengan Sedekah Rombongan (SR) Padang. Didampingi SR, ia dapat melanjutkan pengobatannya dan berobat rutin ke Padang untuk cuci darah, cek laboratorium, dan kontrol rutin.
Didampingi sang suami, Ayu berobat rutin
Hingga kini, perut Ayu masih terus membengkak, ia hanya dapat tidur dengan posisi duduk. Bagian bawah mata dan kuku-kukunya menghitam. Ayu juga harus menakar makan dan minumnya untuk mengurangi beban kerja ginjalnya.
Sedekaholic, perjalanan pengobatan yang harus dilalui Ayu masih panjang. Yuk terus dukung ikhtiar pengobatan Ayu dan para dhuafa sakit lainnya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Ayu dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser