Namanya Bagus Aditya Nasrullah. Usianya baru 7 tahun. Tapi tubuh kecil itu tak pernah benar-benar tumbuh sejak lahir. Sampai hari ini, Bagus hanya bisa berbaring. Tidak bisa bicara. Tidak bisa duduk. Bahkan tidak bisa melihat.
Awalnya, dokter mendiagnosis Bagus mengalami jantung bocor. Tapi seiring waktu, berbagai gejala lain mulai muncul. Setelah menjalani pengobatan rutin, terungkap bahwa Bagus ternyata mengidap lima penyakit sekaligus: jantung bocor, cerebral palsy tipe spastik, epilepsi intractable, hipotiroid kongenital, dan laringomalasia. Kondisi ini membuat pertumbuhan tubuh dan kemampuan motoriknya sangat terhambat. Meski usianya 7 tahun, kemampuan fisik dan sensoriknya setara bayi berusia 3 bulan.
Kondisi Bagus
Bagus tidak bisa mengunyah makanan. Ia hanya bisa mengonsumsi susu khusus dan pisang yang diblender. Tapi susu yang disarankan dokter, seperti Pediasure atau Infantrini, terlalu mahal untuk dibeli sang ayah. Kadang Bagus hanya diberi susu murah yang tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya. Bahkan pernah hanya diberi air putih karena tidak ada lagi yang bisa dikonsumsi.
Ibunya, Mutmainah, sudah meninggal dunia. Sejak itu, ayahnya, Cung Ali, berjuang sendirian merawat Bagus. Setiap hari ia bekerja sebagai pengantar galon air isi ulang dengan upah Rp1.000 per galon. Dari penghasilan kecil itulah ia mencoba bertahan—membeli susu semampunya, mengganti popok, hingga membawa Bagus kontrol ke rumah sakit.
Idealnya, Bagus perlu kontrol rutin dua kali seminggu ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ia juga membutuhkan terapi, pemantauan gizi, dan penanganan mata karena saraf penglihatannya terganggu. Tapi dalam realitasnya, keluarga ini hanya mampu datang ke poli jantung saja. Itu pun kadang hanya sebulan sekali karena kendala ongkos transportasi.
Sementara itu, berat badan Bagus terus menurun. Tubuhnya yang kurus hanya bisa terbaring. Tangis adalah satu-satunya cara dia berkomunikasi—saat lapar, saat gerah, atau saat tak nyaman. Tak ada mainan, tak ada teman sebaya, tak ada tawa anak-anak. Hanya ruang sunyi dan ayah yang terus berjuang dalam diam.
Bagus dan Ayahanda
Sedekah Rombongan saat ini berupaya membantu menyediakan biaya transportasi kontrol, membelikan susu bulanan lewat sinergi dengan donatur, dan menyalurkan bantuan stroller untuk memudahkan mobilitas. Tapi perjuangan Bagus masih sangat panjang. Dan ayahnya masih tetap berjalan sendirian.
Mari bantu Bagus dan pasien dhuafa lainnya terus bisa berangkat berobat dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Bagus, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik