Hidup Parsono (36th) berubah total sejak kecelakaan kerja yang menimpanya empat tahun lalu. Saat itu, beliau sedang berjualan jamu, pekerjaan yang sudah lama dilakoninya untuk menafkahi ibu dan keluarganya. Namun, di tengah aktivitas sehari-hari itu, sebuah musibah datang tanpa diduga. Parsono mengalami kecelakaan hingga tulang pahanya patah.
Tanggal 3 Mei 2021, beliau dilarikan ke RS Siaga Medika Purbalingga dan menjalani operasi dua hari kemudian. Harapannya sederhana, agar bisa kembali pulih dan bekerja seperti biasa. Tetapi kenyataannya tak semudah itu. Operasi pertama tidak berhasil, dan ia harus dirujuk ke RSO Solo untuk penanganan lebih lanjut.
Tanggal 4 Februari 2022, ia kembali menjalani tindakan medis. Bahkan dua bulan kemudian, tepatnya 13 April 2022, operasi kedua dilakukan untuk memperbaiki kondisi tulangnya. Perlahan kondisi Parsono mulai membaik, sampai satu musibah kembali menimpa.
Dalam perjalanan panjang pengobatannya, ia mendadak mengalami kejang. Warga berinisiatif menolong dan membawanya ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan, ia terjatuh dari tandu. Akibatnya, tulang di bagian pinggul ikut patah. Luka yang hampir sembuh kembali rusak, dan rasa sakit yang baru saja reda, datang lebih hebat.
Hari ini, Parsono masih terus berjuang. Luka operasinya belum pulih total, bahkan infeksi masih menghantui. Ia masih harus rutin kontrol ke RSO Solo. Meski sudah memiliki BPJS, biaya transportasi dan mobilisasi untuk berobat tetap menjadi kendala besar. Apalagi, ia kini tidak bisa lagi bekerja seperti dulu.
Kondisi Parsono dengan kakinya yang belum sembuh...
Bayangkan, di usia yang masih sangat produktif, Parsono harus menghadapi keterbatasan gerak, rasa sakit yang tak kunjung usai, dan kekhawatiran akan masa depan. Sementara ibunya, Ibu Turini, yang sudah berusia lanjut, hanya bisa mendampingi dengan doa dan kasih sayang seorang ibu.
Namun di balik semua cobaan itu, Parsono tidak menyerah. Ia masih memiliki harapan untuk sembuh, untuk bisa berjalan normal kembali, dan untuk menjalani hidup dengan lebih layak.
Sedekaholic, inilah saatnya kita hadir untuk Parsono. Perjalanan pengobatannya masih panjang. Setiap dukungan, sekecil apa pun, akan sangat berarti untuk meringankan langkahnya menuju kesembuhan. Dukung pengobatan Parsono dan dhuafa sakit lainnya yang membutuhkan dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Parsono, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit
Mari kita ringankan beban Parsono. Mari kita kuatkan hatinya. Karena setiap sedekah yang kita berikan, bukan hanya membantu biaya kontrol dan pengobatannya, tapi juga menghidupkan kembali harapan seorang anak yang sedang diuji begitu berat.
Belum ada Fundraiser