Bu Yanti Prihatina (46), seorang ibu tangguh asal Purworejo, Jawa Tengah. Setiap hari, ia bekerja sebagai buruh di pasar demi mencukupi kebutuhan ketiga anaknya. Suaminya telah lama pergi dan tak pernah kembali. Kini, Bu Yanti menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Cobaan hidup seakan tak pernah berhenti. Putri keduanya adalah salah satu pasien dampingan Sedekah Rombongan yang mengidap kanker darah (leukemia). Bersama SR, sang anak berjuang menjalani pengobatan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Namun takdir berkata lain. Pada Januari 2024, putri kedua Bu Yanti menghembuskan napas terakhir.
Belum sembuh luka kehilangan yang dialami Bu Yanti, ditengah kesedihannya, Bu Yanti kembali diuji. Pada bulan Oktober 2025, Bu Yanti mengalami menstruasi yang begitu banyak, hingga pendarahan. Awalnya, ia mengira itu hal wajar jika seseorang akan menopause, mengingat usianya yang sudah tidak lagi muda. Namun karena kondisinya semakin memburuk, Bu Yanti harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani transfusi darah sebanyak 5 kantong.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya miom di rahim Bu Yanti. Dokter menyarankan pengangkatan rahim, namun saat dilakukan USG lanjutan, ditemukan kejanggalan di bagian bawah rahim, serta ginjal kiri yang membengkak. Dilakukan pemeriksaan biopsi, hasilnya menyatakan bahwa Bu Yanti mengidap Kanker Serviks stadium 3C.
Perasaan takut dan trauma kembali menghantui, kehilangan putrinya karena kanker membuat Bu Yanti sempat menolak berobat. Ia merasa tak ada harapan untuk sembuh, ditambah kondisi himpitan ekonomi di keluarganya. Namun, berkat dorongan dari keluarga dan pendampingan Sedekah Rombongan, perlahan Bu Yanti bangkit. Ia bersedia menjalani pengobatan dan berjuang untuk sembuh.
Bu Yanti kini rutin menjalani perawatan di RSUP Sardjito. Perjalanan bolak-balik Purworejo–Yogyakarta ia tempuh dengan antar-jemput MTSR. Bahkan ia lebih sering tinggal di Rumah Singgah SR Yogyakarta ketimbang pulang ke rumahnya di Purworejo.
Bu Yanti Berangkat Berobat diantarjemput MTSR
Sedekaholic, kanker serviks merupakan pembunuh nomor 1 perempuan di Indonesia. Untuk sembuh dari penyakit ini, Bu Yanti telah menjalani sinar luar sebanyak 25 kali, kemoterapi sebanyak 5 kali. Dan saat ini Bu Yanti sedang menjalani proses sinar dalam sebanyak 5 kali.
Mari kita bantu pengobatan Bu Yanti dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Bu Yanti, pasien dampingan SR lain yang membutuhkan, serta membantu operasional pergerakan Sedekah Rombongan dalam mendampingi dhuafa sakit.
Belum ada Fundraiser