Rabu (28/08) pagi, Abbay bersama Ibunda bersemangat berangkat terapi rutin di Pusat Layanan Autis (PLA) Kota Surakarta.
Bismillah, semangat ya Abbay!
Abbay Rizky Raendra, berasal dari Serengan, Kota Surakarta. Kini usianya sudah 6 tahun. Namun tubuh Abbay terlihat berbeda dengan anak-anak seusianya. Sekujur tubuhnya lemas tak dapat digerakan, ia hanya dapat menggerakan dan mengedipkan matanya. Selain itu, Abbay juga kerap mengalami kejang.
Ketika mengandung, dokter mendiagnosis Bu Amelia - ibunda Abbay terinfeksi virus TORCH. Infeksi tersebut dapat menular ke janin dan bisa menyebabkan cacat bawaan menetap seperti penyakit paru kronik, asma, cerebral palsy, dan gangguan tumbuh kembang atau masalah perkembangan otak. Qadarullah, ketika Abbay lahir, ia membawa 2 penyakit bawaan yakni epilepsi dan cerebral palsy spastik.
Abbay sempat menjalani pemeriksaan di RSUD dr. Moewardi dan disarankan dokter untuk menjalani terapi rutin di RS. Kasih Ibu Solo. Sempat beberapa kali menjalani terapi, Bu Amelia memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi Abbay karena wabah virus corona. Beliau khawatir putra semata wayangnya tertular covid-19.
Selain kekhawatiran tertular covid-19, keterbatasan biaya dan sulitnya membagi waktu ketika bekerja menjadi pertimbangan Bu Amelia tidak melanjutkan terapi Abbay. Bu Amelia bekerja seorang diri sebagai penjahit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang, kebutuhan Abbay juga dibantu oleh kakeknya yang bekerja sebagai cleaning service.
Alhamdulillah, Abbay dan Ibunda dipertemukan dengan Sedekah Rombongan (SR). Didampingi SR, ia dapat melanjutkan terapi dan difasilitasi antar jemput dari rumah menuju rumah sakit. Kini Abbay menjalani terapi rutin sepekan sekali di RS Kasih Ibu Solo.
Abbay terapi diantar MTSR Solo
Setelah kembali terapi, Abbay belum menunjukan perkembangan yang signifikan. Tidak menjalani terapi dalam waktu yang lama menyebabkan otot dan anggota gerak Abbay kaku. Tubuhnya belum bisa digerakan, badannya lemas, dan Abbay hanya bisa mengedipkan matanya. Ia juga masih mengonsumsi makanan halus dengan cara diblender dan minum susu untuk pemenuhan nutrisinya. Hingga saat ini, Abbay juga masih sering mengalami kejang.
Sedekaholic, perjalanan pengobatan yang harus dilalui Abbay masih panjang. Yuk terus dukung ikhtiar pengobatan Abbay dan para dhuafa sakit lainnya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Abbay dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser