Muhammad Suherlan (8th) berasal dari Desa Malasari, Kecamatan Nanggung. Sebuah desa kecil di atas pegunungan, yang memerlukan 5 jam perjalanan dari Kota Bogor dengan kondisi jalanan yang berkelok dan bebatuan. Sudah dua tahun ini, Herlan mengidap penyakit Leukemia limfoblastik akut atau acute lymphoblastic (ALL).
Awal Herlan sakit, ia terus-menerus rewel, badanya lemas dan pucat selama berhari-hari. Herlan dibawa kedua orang tuanya berobat ke puskesmas setempat dan berangsur membaik. Namun tidak lama kemudian, Herlan demam tinggi selama 9 hari. Sakitnya semakin parah, badannya semakin kurus karena ia tidak mau makan, perutnya selalu mual dan muntah. Sepanjang hari ia menangis karena sakit di tubuhnya. Herlan kemudian berobat kembali ke puskesmas dan beberapa klinik. Ia juga melakukan pemeriksaan darah yang hasilnya menyatakan bahwa Herlan mengalami anemia.
Herlan segera dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk transfusi darah 3 kantong dan dirawat selama sepekan. Hal tersebut juga tidak membuat kondisinya semakin baik. Kemudian, Herlan dirujuk ke RSUD Kota Bogor dan dirawat selama 10 hari. Setelahnya, Herlan sudah boleh pulang, namun sakitnya belum kunjung sembuh juga. Beberapa hari kemudian kesehatan Herlan kembali menurun, tengah malam ia dibawa ke RSUD Leuwiliang menggunakan sepeda motor. Dokter mengira ada kelainan darah hingga akhirnya Suherlan dirujuk ke RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dilakukan tindakan Bone Marrow Puncture (BMP) – pengambilan sampel sumsum tulang belakang, dan hasilnya menyatakan bahwa Herlan mengidap Leukemia limfoblastik (ALL).
Kondisi Suherlan
Pada awal Maret lalu, kondisi Suherlan kembali menurun. Ia demam selama 7 hari, badannya bengkak dan kemerahan hingga harus dirawat di RSCM selama lebih dari dua pekan. Saat ini Herlan dalam masa pemulihan, ia masih sering menangis, kakinya terasa sakit sehingga belum dapat berjalan secara normal. Ia juga harus rutin minum obat dan kontrol ke RSCM sebulan sekali.
Suherlan dirawat di RSCM
Perjalanan pengobatan yang harus dilalui Herlan masih panjang. Ia ingin sekali sembuh, namun transportasi dari rumah menuju ke Jakarta tidaklah mudah dan memerlukan banyak biaya. Penghasilan sang ayah sebagai buruh hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tak jarang Herlan sering menunda jadwal kontrol karena kedua orang tua nya kekurangan biaya untuk berangkat ke Jakarta.
Sedekaholic, mari bantu Herlan dan para dhuafa sakit lainnya agar bisa terus berobat dengan cara :
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran GO-PAY, OVO, SHOPEEPAY, LinkAja, DANA, atau Transfer Bank dan transfer ke nomor rekening tertera
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Suherlan dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan