Salah satu pasien dampingan Sedekah Rombongan (SR) ini bernama Dea Annisa, usianya 10 tahun asal Cirebon, Jawa Barat. Sejak lahir, Dea mengidap Atrial Septal Defect (ASD) yaitu cacat jantung bawaan karena dinding yang memisahkan ruang atas jantung (atrium) tidak terbentuk dengan baik. Penyakit bawaan ini menghambat tumbuh kembang Dea, diusia 10 tahun, tubuhnya kurus kecil seperti anak TK. Ia juga sering batuk dan sesak napas.
Ketika bayi, Dea memang tidak menunjukan gejala sakitnya, namun semakin besar ia sering demam, lemas, batuk, dan sesak nafas bahkan sering pingsan. Saat usianya 7 tahun, didampingi oleh kerabat Dea diantarkan ke Puskesmas Jamblang untuk berobat. Dari Puskesmas, dokter merujuknya berobat ke RS Hasna Medika Palimanan.
Dea didampingi ke RS Hasna Medika
Sebelumnya, Dea tak pernah memeriksakan kondisinya sebab kondisi kedua orang tuanya juga memprihatinkan. Kedua orang tuanya memiliki kelemahan daya tangkap, ditambah sang Ibu memiliki keterbatasan pendengaran. Alhamdulillah, ada kerabatnya yang berbaik hati mengantarkan Dea periksa untuk mengetahui kondisinya.
Setelah menjalani berbagai pemeriksaan di RS Hasna Medika Palimanan, dokter mengatakan Dea memiliki kelainan pada jantungnya sejak lahir. Setelahnya, ia rutin menjalani pengobatan di RS Hasna Medika, namun karena intensitas demam, batuk dan sesak napas semakin sering akhirnya Dea kembali dirujuk untuk menjalani pengobatan di RS Harapan Kita Jakarta.
Dengan bantuan biaya dari sang Kakek, Dea dapat merasakan beberapa kali pengobatan di RS Harapan Kita. Namun, Agustus 2024 lalu, kakek Dea wafat, ia pun tak dapat melanjutkan proses pengobatannya karena keterbatasan biaya.
Alhamdulillah, perantara kebaikan lainnya datang melalui SR. Dea dipertemukan dengan relawan SR dan akhirnya menjadi pasien dampingan. Ia difasilitasi antar jemput berobat ke RS dan dapat beristirahat di rumah singgah SR Jakarta. Hingga kini, Dea sudah menjalani 3 kali tindakan ekokardiografi (pemeriksaan struktur jantung) dan katerisasi. Dokter juga menyarankan agar Dea dapat segera menjalani operasi, namun hal tersebut belum dapat dilakukan karena tekanan paru Dea tinggi.
Untuk menurunkan tekanan parunya, dokter meresepkan obat yang harus diminum 3 kali sehari, namun keluarga tak dapat menebusnya sebab harga obat tersebut cukup mahal dan tidak tercover BPJS. Ayah Dea adalah seorang pedagang keliling yang menjajakan bakso milik orang lain dengan berbagai keterbatasan yang beliau punya. Upah yang diberikan hanyalah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, itupun sangat pas-pasan. Sehingga untuk menebus obat milik Dea adalah suatu hal yang cukup sulit bagi keluarga.
Kini, Dea masih terus ikhtiar sembuh dengan kontrol rutin di RS Hasna Medika dan RS Harapan Kita. Perjalanan pengobatan yang harus dilalui Dea masih panjang. Sedekaholic, yuk bersamai pengobatan Dea agar ia bisa menjemput kesembuhan dan tumbuh sehat seperti teman-teman seusianya. Dukung ikhtiar pengobatan Dea dan dhuafa sakit lainnya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Dea dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser