Hampir tiga tahun lamanya Muhammad Ridwan Al Farid (8 tahun), yang akrab disapa Ridwan, kehilangan suara. Benjolan di leher yang disebabkan oleh tumor telah merenggut pita suara Ridwan. Ia juga tak bisa bernapas selayaknya orang normal. Di lehernya terdapat selang sebagai alat bantu pernapasan buatan.
Awalnya benjolan dirasakan tiga tahun lalu. Sempat dikira bukan penyakit serius, benjolan lama kelamaan menjadi besar. Ternyata ia divonis mengidap tumor dan harus dioperasi. Letak tumor Ridwan berada di daerah leher. Seperti diketahui, di leher terdapat tenggorokan yang menjadi jalan bagi udara dan makanan. Selain juga terdapat organ bernama faring, didalamnya terdapat pita suara manusia yang berfungsi menghasilkan suara.

Banyak yang harus direlakan Ridwan akibat penyakit tumor ini. Setelah tumor diangkat, Ridwan harus kehilangan pita suara. Akibatnya ia tak mampu berbicara. Untuk berkomunikasi ia mengandalkan isyarat tubuh dan juga menulis di kertas.
Meskipun mengalami keterbatasan berkomunikasi, namun tak menyurutkan semangat Ridwan untuk mengenyam pendidikan. Ia tetap rajin bersekolah dan saat ini telah duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.
Salah satu komplikasi lainnya, ia tak bisa bernafas normal melalui hidung. Dokter lalu membuat lubang di leher yang dipasang selang sebagai alat bantu pernapasan. Ke depannya ia dijadwalkan menjalani operasi pemindahan, namun masih harus menunggu berbulan-bulan sebelum bisa naik ke meja operasi.
Selama menggunakan selang pernapasan tersebut, lendir dari tenggorokan sering keluar. Untuk itu, kemana-kemana Ridwan harus membawa alat penyedot lendir atau dahak. Alat ini tidak murah, orang tua Ridwan harus bekerja keras mengumpulkan uang 3 juta rupiah demi membeli alat ini.

Ridwan Berangkat Berobat
Ridwan bukan berasal dari keluarga yang serba ada. Ayah Ridwan bekerja sebagai tukang di sebuah bengkel motor di Kabupaten Cianjur, sedangkan ibu Ridwan bertugas mengurus rumah tangga. Upah yang diterima sang ayah tak menentu tergantung banyaknya orang yang mau menggunakan jasanya.
Untuk berobat, mereka harus merogoh kocek cukup dalam guna membiayai transportasi dan akomodasi pengobatan Ridwan ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Alhamdulillah dengan bantuan dari sedekaholic yang disalurkan melalui Sedekah Rombongan, Ridwan mendapatkan bantuan transportasi berobat gratis dan bisa tinggal di Rumah Singgah Sedekah Rombongan selama beberapa hari sembari menunggu pengobatan di Jakarta.
Sedekaholic, mari kita bantu Ridwan selama menunggu jadwal operasi melalui program Sedekah Sembako untuk Rumah Singgah. Dengan berdonasi, sedekaholic akan membantu menunjang pengobatan Ridwan dan juga pejuang kesembuhan lainnya. Salurkan donasi terbaik dengan cara :
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran GO-PAY, OVO, SHOPEEPAY, LinkAja, DANA, atau Transfer Bank dan transfer ke nomor rekening tertera
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Ridwan dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Baca selengkapnya ▾