Valdi, bocah berusia 2 tahun asal Purworejo, Jawa tengah. Ia mengidap penyakit jantung bawaan sejak bayi. Sakitnya ini menghambat tumbuh kembangnya, tubuhnya kurus dan kecil. Dokter menyatakan bahwa Valdi tergolong stunting. Karena diusia 2 tahun ia hanya memiliki berat badan 7,5 kg dengan tinggi badan 79cm.
Mulanya, orang tua Valdi tidak mengetahui bahwa sang buah hati mengidap jantung bocor. Namun saat Valdi berusia 3 bulan, ia batuk yang tak kunjung sembuh hingga sesak nafas. Akhirnya Valdi dibawa berobat ke Puskemas Loano dan mendapat tindakan uap nebule. Setelahnya, Valdi mendapat rujukan untuk periksa lebih lanjut ke dokter spesialis anak (DSA).
Pemeriksaan di DSA mengindikasikan Valdi mengidap jantung bocor. Ia kemudian dirujuk ke RSUD dan menjalani rawat inap selama 1 pekan. Namun, kondisi Valdi tak kunjung membaik, dokter kemudian langsung merujuk Valdi ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Bukan hal yang mudah bagi Valdi sekeluarga untuk terus melanjutkan pengobatannya. Apalagi, ia harus dirujuk berobat jauh dari rumah. Tentunya, biaya yang dibutuhkan akan semakin membengkak. Valdi berasal dari keluarga yang amat sederhana, ayahnya adalah seorang penjual sayur keliling. Pendapatannya sehari-hari tidaklah menentu dan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Demi pengobatan anak bungsunya dan biaya sekolah kedua kakaknya, sang ayah rela bekerja keras, mencari bantuan, dan pinjaman.
Alhamdulillah pertemuan Valdi dan keluarga dengan para kurir Sedekah Rombongan (SR) membawa secercah harapan pengobatan. Valdi bisa diantar jemput pengobatan dengan ambulans MTSR, jika ia harus kontrol berturut-turut, Valdi bisa beristirahat di rumah singgah SR (RSSR) Jogja tanpa harus khawatir biaya penginapan.
Valdi bersama Ibunda berangkat ke RS diantar MTSR
Hingga saat ini, Valdi telah menjalani empat kali operasi untuk katerisasi, bedah dada, dan pengecilan PDA (lubang di jantung). Pasca operasi, kondisi Valdi hampir selalu menurun hingga harus dirawat di ruang intensif khusus anak (PICU) selama 15-20 hari.
Valdi dirawat di PICU
Kini, Valdi kontrol rutin dengan dokter spesialis jantung dan dokter gizi di RSUP dr. Sardjito tiga kali dalam sebulan. Ia mengonsumsi obat rutin dan disarankan minum susu khusus untuk menambah gizinya. Lagi-lagi, keterbatasan biaya membuat susu tersebut tak terbeli. Valdi mengonsumsi susu yang sesuai dengan kemampuan kedua orangtuanya.
Beberapa kali Valdi harus menjalani rawat inap di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo karena terus menerus batuk dan sesak nafas. Dokter juga menyatakan bahwa masih ada satu kali tindakan operasi besar yang harus dijalani Valdi.
Sedekaholic, perjalanan pengobatan yang harus dilalui Valdi masih panjang. Bersama SR, yuk dukung ikhtiar pengobatan Valdi dan dhuafa sakit lainnya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sedekaholic juga dapat membagikan galangan dana ini agar lebih banyak orang membantu dhuafa sakit dalam menjemput kesembuhannya.
Terima kasih, Sedekaholic!
Disclaimer:
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengobatan Valdi dan pasien dampingan SR lain yang membutuhkan
Belum ada Fundraiser