Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah sebagai bulan ke dua belas dalam kalender Hijriah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.  Ini adalah bulan ketika umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah haji. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At Taubah: 36)

Di dalam bulan Dzulhijjah ada hari-hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah –pen).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid –pen).” (HR. Al Bukhari)

Keutamaan bulan Dzulhijjah dapat dikatakan sama istimewanya seperti bulan Ramadhan. Hal ini karena Allah SWT memberi peluang bagi umat Islam untuk memperbanyak amal shalih yang niatnya hanya mengharapkan berkah dari-Nya. Karena keutamaan yang banyak inilah, maka bulan Dzulhijjah menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak amal-amal shalih sebagai berikut:

Dzikir

Berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid. Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, Shahih)

Puasa Arafah

Umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa sebelum Idul Adha tepatnya pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini disebut dengan Puasa Arafah. Keutamaan puasa ini adalah dapat menghapus dosa setahun lalu dan dosa setahun yang akan datang.

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Melaksanakan Ibadah Haji

Tak pelak bulan Dzulhijjah dikenal sebagai bulan haji. Umat Muslim yang mampu diwajibkan untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Rasulullah SAW ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau menjawab, “Beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah SWT.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur,” jawab Rasulullah SAW. (HR Bukhari).

Sedekah

Bersedekah di bulan Dzulhijjah akan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Sedekah di bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan karena telah dijelaskan dalam hadits,

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam pernah bersabda, ”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089)

Menyembelih Hewan Kurban

Berkurban dilakukan saat perayaan Idul Adha atau 10 Dzulhijjah. Berkurban menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. 

Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak.” (QS. Al Hajj: 34)

Yuk maksimalkan amal shalih di bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak sedekah dan melaksanakan kurban melalui Sedekah Rombongan.

Kurban yang kalian berikan akan disalurkan untuk pasien dhuafa yang sedang berjuang melawan penyakit. Selain memberikan kenikmatan menyantap daging kurban yang jarang sekali mereka santap, kalian juga turut serta membantu pemenuhan nutrisi untuk menunjang pengobatan mereka.

Salurkan kurbanmu dengan melakukan konfirmasi melalui link berikut :