Suka Duka “Move” Pasien, Setia Dampingi Dari Proses Administrasi Hingga Pemeriksaan

Menjadi relawan sosial berarti memberikan kontribusi positif untuk masyarakat atau lingkungan sekitar. Seperti halnya yang dilakukan relawan Sedekah Rombongan yang akrab disapa dengan sebutan “kurir”.

Mendapatkan kepuasan batin dan kebahagiaan dari kegiatan kerelawanan adalah salah satu arti yang penting. Selain itu, menjadi relawan sosial juga membawa manfaat bagi pasien dampingan serta bagi masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kurir Sedekah Rombongan berjumlah ribuan dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Para kurir membantu pergerakan Sedekah Rombongan tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun. Dengan membantu orang lain, para kurir dapat merasakan kepuasan yang tidak bisa didapatkan dari hal-hal material seperti uang atau barang.

Kegiatan yang dilakukan para kurir diantaranya adalah melakukan pendampingan pasien secara moril maupun spiritual, membantu antar-jemput ke RS menggunakan ambulans, serta melakukan survei untuk menentukan calon target pasien dampingan. Dalam pendampingan tersebut, tak jarang para kurir menemui kendala di lapangan, salah satunya terkait masalah administrasi.

Setiap warga negara Indonesia diharuskan memiliki BPJS, baik yang bersifat BPJS mandiri maupun BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu. Karena keterbatasan informasi, beberapa pasien dampingan kami masih ada yang kurang paham cara pengurusan jaminan kesehatan dari pemerintah ini. Akibatnya mereka tidak bisa menikmati fasilitas pengobatan gratis yang diberikan oleh pemerintah. Disini lah dituntut peran aktif dari kurir Sedekah Rombongan untuk membantu proses administrasi dan sebagainya.

Pasien dampingan kami ini bernama Deni Aksoni (33 tahun) asal Kabupaten Tuban. Deni mengalami patah tulang kaki dan diharuskan menjalani fisioterapi di RS Medika Tuban, guna membantu pemulihan fungsi kakinya yang lama tidak digerakkan.

Sayangnya ketika kurir SR mengantarkan Deni ke RS, ternyata BPJS yang dimilikinya sudah tidak aktif sejak bulan Februari lalu. Deni terpaksa mengurungkan niat untuk berobat. Selanjutnya kurir SR akan membantu untuk memproses pengaktifan kembali BPJS secara mandiri.

Meskipun demikian, ada hikmah yang bisa diambil dari kejadian tersebut. Bahwa penting untuk selalu mengecek status BPJS kita dan memastikan pembayaran tidak terlambat agar BPJS tidak dinonaktifkan. Tak jadi menjalani fisioterapi, pasien dan kurir SR justru mendapat kesempatan untuk melakukan konsultasi, konsolidasi, serta pengenalan tentang Sedekah Rombongan kepada pihak RS Medika Tuban. Harapannya semoga ke depan akan terjalin sinergi yang baik antara SR dan juga RS yang bersangkutan.

Secara keseluruhan, arti menjadi kurir SR adalah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup orang lain, dan mendapatkan pengalaman dan manfaat bagi diri sendiri. Tanpa adanya para kurir ini, entah bagaimana Sedekah rombongan bisa menyalurkan manfaat dari sedekaholic kepada mereka yang membutuhkan.

Sedekaholic, yuk turut serta mendukung pergerakan Sedekah Rombongan dengan menyisihkan sedikit rejeki untuk membantu pengobatan dhuafa sakit.